ANTV meraih penghargaan sebagai televisi ramah penyandang disabilitas.

 

Jakarta – Apresiasi atas hasil karya insan pertelevisian kembali diberikan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam ajang Anugerah KPI 2017. Penghargaan tersebut diberikan pada lembaga penyiaran baik televisi maupun radio yang telah menghadirkan program-program siaran berkualitas di tengah masyarakat. Ketua Panitia Anugerah KPI 2017 Nuning Rodiyah, menjelaskan bahwa pada tahun ini tema yang diusung pada Anugerah KPI 2017 kal ini adalah Persembahan Anak Bangsa untuk Satu Indonesia. Menurut Nuning, tema ini dimaknai bahwa produksi program siaran baik televisi ataupun radio, merupakan karya terbaik yang diperuntukkan bagi kemaslahatan dan persatuan bangsa. Sedangkan penghargaan yang diberikan pada tahun ini sebanyak 19 (Sembilan belas) dengan rincian sebagai berikut:

A.      Penghargaan untuk Televisi
1.       Progam Anak-anak
2.       Program Animasi
3.       Program Drama Seri
4.       Program Film Televisi
5.       Program Talkshow
6.       Program Wisata Budaya
7.       Program Berita
8.       Program Peduli Perempuan dan Disabilitas
9.       Iklan Layanan Masyarakat
10.   Lembaga Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal
11.   Presenter Berita
12.   Presenter Talkshow Televisi
13.   Televisi Peduli Penyandang Disabilitas
 
B.      Penghargaan untuk Radio
1.       Program Wisata Budaya
2.       Iklan Layanan Masyarakat
3.       Lembaga Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal
 
C.      Penghargaan Khusus
1.       Radio Komunitas Terbaik
2.       Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran
3.       Pengabdian Seumur Hidup

Pada penyelenggaraan Anugerah KPI 2017 kali ini, KPI tidak lagi mengikutsertakan program infotainment untuk mendapatkan apresiasi. “Hal ini didasarkan atas hasil Survey Indeks Kualitas Program Siaran Televisi yang diselenggarakan KPI dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, yang menunjukkan bahwa program infotainment masih di bawah standar program berkualitas yang ditetapkan KPI,” ujar Nuning. KPI mengharapkan lembaga penyiaran dapat melakukan perubahan yang fundamental atas konsep program infotainment sehingga mencapai indeks yang berkualitas dan dapat diikutsertakan kembali dalam Anugerah KPI selanjutnya.

Nuning menjelaskan pula, bahwa Anugerah KPI bertujuan meningkatkan kesadaran lembaga penyiaran untuk menyuguhkan program siaran yang berkualitas, memacu persaingan yang sehat antar lembaga penyiaran, mendorong lembaga penyiaran memproduksi dan menyiarkan program siaran yang dapat membentuk jati diri bangsa, serta memberi penghargaan kepada Lembaga Penyiaran, khususnya radio, yang peduli pada masalah-masalah perbatasan.

Selain menghilangkan kategori infotainment, dalam Anugerah KPI 2017 terdapat penghargaan tambahan, diantaranya untuk Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran, Lembaga Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal, Televisi Peduli Penyandang Disabilitas, serta program siaran peduli perempuan dan penyandang disabilitas.
Penilaian atas setiap kategori dilakukan oleh dewan juri yang terdiri atas praktisi penyiaran, anggota DPR RI, lembaga negara terkait seperti Dewan Pers dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), akademisi, dan Komisioner KPI Pusat. Di antara anggota dewan juri tersebut adalah Yosep Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers), Syamsudin Noer Moenadi (Pengamat Film), Iwan Persada (Sutradara), Mariana Amiruddin (Komnas Perempuan), Wahyu Dhyatmika (TEMPO), Ruli Nasrullah (Akademisi), dan Hery Margono (Dewan Periklanan Indonesia).

Nuning berharap, program-program siaran yang menerima apresiasi Anugerah KPI ini dapat menjadi teladan bagi program lain untuk meningkatkan kualitas siaran menjadi lebih baik lagi. “Kita berharap, lewat program siaran di televisi dan radio, masyarakat Indonesia mendapat inspirasi kebaikan untuk memperbaiki dan membangun bangsa menjadi lebih baik”, tegasnya mengakhiri perbincangan.

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.