Bandung - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat menyelenggarakan perhelatan KPID Jawa Barat Award 2012 sebagai wujud penghargaan atas karya-karya berkualitas insan penyiaran di Jawa Barat. Acara yang dilaksanakan di Grand Royal Panghegar (16/11) ini, selain diikuti oleh Komisioner KPI Pusat, Mochamad Riyanto, Ezki Suyanto, Azimah Subagijo dan Dadang Rahmat Hidayat, juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan sesepuh Jawa Barat yang juga anggota Komisi X DPR-RI, Popong Djundjunan.

Dalam kata sambutannya, Ahmad Heryawan menyampaikan harapannya akan kehadiran penyiaran yang berkualitas untuk membangun Jawa Barat. Bagi Heryawan, kehadiran lembaga penyiaran di tengah masyarakat, selain memberikan hiburan juga harus menjadi kontrol sosial bagi pelaku kebijakan di provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia ini. Untuk itu, Heryawan menilai penting sekali adanya keseimbangan antara fungsi hiburan dan kontrol dalam penyiaran di Jawa Barat.

Heryawan juga menyoroti tantangan globalisasi yang ada di hadapan saat ini.  Menurutnya, berbagai kearifan lokal harus hadir dalam penyiaran di Jawa Barat dalam bentuk yang baik dan menarik. “Kalau selama ini banyak yang menyebarkan nilai destruktif lewat penyiaran dengan cara yang menarik, seharusnya nilai-nilai kebaikan pun dapat disebarkan dengan tampilan yang menarik bagi masyarakat”, ujarnya. Sehingga masyarakat Jawa Barat tetap lekat dengan nilai-nilai kebaikan yang berkarakter, sekalipun arus globalisasi hadir tanpa bisa dibendung.

Gubernur mengapresiasi penganugerahan KPID Jawa Barat Award 2012 untuk siaran yang terpuji. Dirinya juga menyampaikan terima kasih pada seluruh lembaga penyiaran di Jawa Barat yang telah menghadirkan siaran bermutu. “Masyarakat Jawa Barat menjadi bergairah karena hiburan dan berkarakter karena siaran yang berimbang”, ujarnya.

Sementara itu Neneng Athiyatul Faiziyah, Ketua KPID Jawa Barat, mengatakan, KPID Award 2012 merupakan bentuk penghargaan kepada media radio dan televisi yang sungguh-sungguh memberi siaran. Yakni yang mendidik, memberi informasi yang bermanfaat, menghibur, juga sebagai kontrol sosial. Dikatakan Neneng, kini kualitas penyiaran kian meningkat. Harapan dia, dengan adanya KPID Award itu akan dapat memotivasi media lagi. "Selain memotivasi, dapat meningkatkan terus kualitas, juga menjaga mutu dari penyiarannya itu sendiri," ujarnya.

Disampaikan pula oleh Neneng, dengan jumlah penduduk 49 juta, Jawa Barat merupakan pasar yang sangat diidam-idamkan oleh lembaga penyiaran. Tak heran hingga saat ini tercatat ada 1251 pemohon izin penyiaran. Dengan 743 diantaranya mendapatkan Rekomendasi Kelayakan (RK), 97 mendapat Izin Prinsip, 26 yang sudah ikut Evaluasi Uji Coba Saran (EUCS) dan 196 yang memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap. Untuk itu, sudah seharusnya ada sinergi yang baik antara masyarakat, lembaga penyiaran dan KPID sebagai regulator penyiaran, untuk menciptakan program siaran yang sehat dan mencerdaskan. Neneng bahkan berharap Jawa Barat dideklarasikan sebagai Provinsi Penyiaran, yang dengan penyiaran dapat membuat masyarakat Jawa Barat lebih produktif dan sejahtera.

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.